Siluet Ki Tambleg di tengah kota #lombafotokitambleg |
Pernah melihat pohon Baobab? Atau mendengar
tentang Pohon Unik Langka yang bentuknya seperti terbalik dengan posisi akarnya
yang diatas? Ya, banyak spekulasi masyarakat yang mengiringi keunikan bentuk
pohon Baobab ini, salah satunya cerita masyarakat Afrika yang mengatakan Dewa
Thorus dahulu tidak menyukainya dan akhirnya melemparkannya sehingga tumbuh
dengan posisi terbalik. Pohon ini diketahui berasal dari
Benua Afrika juga menjadi bagian dari kandidat New 7 Natural Wonders In The
World. Tapi tahukah Anda bahwa pohon langka ini bisa ditemui di Indonesia? Mari kita coba bahas di postingan ini.
Mengenal
Pohon Baobab (Adansonia)
Pohon Baobab adalah pohon yang
tampak aneh yang tumbuh di dataran rendah di Afrika dan Australia. Baobab juga
disebut pohon yang terbalik karena minim daun, cabang-cabang Baobab seperti
mencuat ke udara, seolah-olah telah ditanam terbalik. Adansonia adalah genus dari
sembilan spesies pohon, termasuk enam asli Madagaskar, dua asli daratan Afrika
dan Semenanjung Arab, dan satu asli Australia. Salah satu spesies
terdapat juga di Madagaskar yang telah mempunyai 6 spesies Adonsia, tetapi 1
spesies tersebut bukanlah tumbuhan asli Madagaskar, tetapi tumbuhan asli
Africa. dan
diperkenalkan pada zaman kuno untuk Asia Selatan dan selama era kolonial ke
Karibia. Spesies kesembilan digambarkan pada tahun 2012, menggabungkan populasi
dataran tinggi Afrika selatan dan timur. Lebih lengkap tentang Adansonia telah
dibahas dalam postingan sebelumnya klik disini
Baobab di Indonesia
Kita mengenal
Baobab adalah Tumbuhan yang tumbuh hanya di Afrika dan Australia. Tahukah anda
bahwa Baobab juga ternyata bisa tumbuh dengan baik di Indonesia?
Ya, ternyata
tumbuhan ini dapat tumbuh di Indonesia dengan baik bahkan diketahui telah berumur ratusan tahun. Tumbuhan ini dapat
ditemui di beberapa daerah di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pohon Baobab
memiliki nama panggilan lain di Kabupaten Subang, masyarakat Subang menyebutnya
dengan nama Ki Tambleg atau Asem Bhuto karena ukurannya yang sangat besar. Jenis spesies yang tumbuh di Kab.Subang ini adalah Jenis Adansonia Digitata yang berasal dari Afrika. Dari berdasarkan informasi
keberadaan Ki Tambleg di Subang dibawa oleh penjajah Portugis. Dengan tujuan
untuk menyelamatkan deposit air. Hingga kini di Subang dari 20 pohon tersisa
hanya 14 pohon yang tersebar di Sang Hyang Sri Ciasem, Manyingsal Cipunagara,
Purwadadi dan Cikaum. Subang merupakan salah satu daerah yang masih menyimpan
ki tambleg dan memiliki bibitnya.
Ki Tambleg, Icon Konservasi Kab.Subang
Pohon Ki Tambleg
(Adansonia-red), awalnya kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat. Tetapi,
semenjak tim ekpedisi dan konservasi Universitas Indonesia
(UI) dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa dalam Ki Tambleg terdapat
beberapa keunggulan dalam bidang konservasi, riset dan memiliki khasiat luar
biasa dalam bidang kesehatan. Pohon ini mulai dikenal sebagai
pohon asli Afrika yang ternyata juga tumbuh di Indonesia. Pihak UI berhasil memindahkan Ki Tambleg dari habitatnya di Sang Hyang
Sri menuju kampus UI di Depok. Maka, dua pohon Ki Tambleg yang berukuran
diameter empat dan lima meter dengan tinggi 30 dan 40 meter serta usia antara
160 hingga 200 tahun itu dipindahkan.
Sebagai salah
satu spesies Tanaman langka dan Pohon ini dapat tumbuh di daerah kabupaten
Subang, Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Subang saat ini
tengah gencar melakukan sosialisasi tentang icon konservasi dengan
menanam pohon ki tambleg (adonsonia digitata). Dipilihnya ki tambleg
memiliki alasan kuat, diantaranya pohon ki tambleg merupakan salah satu
pohon langka yang memiliki keunggulan strategis.
IUCN (International Union for Conservation of
Nature ) menyatakan Species
Pohon Baobab ini dalam status endangered. Bahkan di negara asalnya sendiri,
pohon ini di lindungi karena kelangkaannya dan menjadi tanaman khas Benua
Afrika. Keputusan untuk
menjadikan Ki Tambleg (Adansonia Digitata) sebagai Icon Konservasi Kab.Subang
sangat bagus, selain untuk menjaga kelestarian spesies ini dari kepunahan juga
agar Menarik wisatawan ke Kab.Subang dan menjadikan Kab.Subang lebih kenal di
Indonesia dan di Mata Dunia karena memiliki salah satu jenis spesies Adansonia yang awalnya diketahui hanya dapat ditemui di Benua Afrika dan Australia saja.
Indukan Ki Tambleg di Kabupaten Subang dapat ditemui di Ds.Manyingsal-Cipunagara sebanyak 3 pohon, Dsn.Cipedes PTP-Cikaum sebanyak 1 pohon, Dsn.Kosedan Sari-Cikaum sebanyak 1 pohon, Ds.Waladin-Purwadadi sebanyak 3 pohon dan di PT.Sang Hyangseri-Sukamandi sebanyak 2 pohon dan 1 pohon di halaman Wisma Karya-Subang. Dan jika anda sedang mencari bibit Ki Tambleg ini, bisa didapatkan didaerah yang memiliki Indukan Ki Tambleg, dan yang paling dekat dari Subang Kota bisa ditemui di sepanjang jalan Dusun Kukulu.
Indukan Ki Tambleg di Kabupaten Subang dapat ditemui di Ds.Manyingsal-Cipunagara sebanyak 3 pohon, Dsn.Cipedes PTP-Cikaum sebanyak 1 pohon, Dsn.Kosedan Sari-Cikaum sebanyak 1 pohon, Ds.Waladin-Purwadadi sebanyak 3 pohon dan di PT.Sang Hyangseri-Sukamandi sebanyak 2 pohon dan 1 pohon di halaman Wisma Karya-Subang. Dan jika anda sedang mencari bibit Ki Tambleg ini, bisa didapatkan didaerah yang memiliki Indukan Ki Tambleg, dan yang paling dekat dari Subang Kota bisa ditemui di sepanjang jalan Dusun Kukulu.
Berikut, pohon unik
dan langka ini berhasil diabadikan dalam jepretan kamera:
1. Lokasi Pertama :
1. Lokasi Pertama :
Menjulang Tinggi #LombaFotoKiTambleg |
#LombaFotoKiTambleg |
The BiggestVS a Man #LombaFotoKiTambleg |
Tambleg #LombaFotoKiTambleg |
Tambleg #LombaFotoKiTambleg |
#LombaFotoKiTambleg |
#LombaFotoKiTambleg |
Bunga dan bakal buah yang mengering #LombaFotoKiTambleg |
Catatan:
Lokasi Pertama : Dsn. Cipedes PTP - Ds.Pasir Muncang - Kec. Cikaum
Diameter sekitar 12 Meter. Akses ke Lokasi pohon yang satu ini agak sulit karena harus ditempuh dengan hanya berjalan kaki ke tengah perkebunan tebu. Pohon tebu yang sudah cukup tinggi (setinggi orang dewasa) di sekelilingnya membuat sulit untuk mengambil gambar keseluruhan. Tips untuk Fotografer, datanglah saat musim panen tebu tiba.
Lokasi Pertama : Dsn. Cipedes PTP - Ds.Pasir Muncang - Kec. Cikaum
Diameter sekitar 12 Meter. Akses ke Lokasi pohon yang satu ini agak sulit karena harus ditempuh dengan hanya berjalan kaki ke tengah perkebunan tebu. Pohon tebu yang sudah cukup tinggi (setinggi orang dewasa) di sekelilingnya membuat sulit untuk mengambil gambar keseluruhan. Tips untuk Fotografer, datanglah saat musim panen tebu tiba.
2.Lokasi Kedua
The Greatest one #LombaFotoKiTambleg |
#LombaFotoKiTambleg |
Kaki Gajah #LombaFotoKiTambleg |
#LombaFotoKiTambleg |
Buah #LombaFotoKiTambleg |
Lokasi Kedua : Dsn.Waladin - Ds.Pasirbungur - Kec.Purwadadi. lokasinya di pertengahan kebun tebu. Pohon yang satu ini sedang berbuah lebat.
3. Lokasi Ketiga :
Aki Brothers #LombaFotoKiTambleg |
Ki Tambleg Brothers #LombaFotoKiTambleg |
#LombaFotoKiTambleg |
#LombaFotoKiTambleg |
#LombaFotoKiTambleg |
#LombaFotoKiTambleg |
His Own Life in a Sugar Cane Field #LombaFotoKiTambleg |
Lokasi Ketiga : Dsn.Waladin - Ds.Pasirbungur - Kec.Purwadadi. Lokasinya di pertengahan kebun tebu di pinggir pemakaman, letaknya tidak jauh dari pohon di lokasi kedua.
4. Lokasi Keempat :
#LombaFotoKiTambleg |
Ditengah keramaian #LombaFotoKiTambleg |
#LombaFotoKiTambleg |
Catatan:
Lokasi Keempat : di halaman Wisma Karya Subang
5. Lokasi Kelima :
THE SCARY ASEM BHUTO #LombaFotoKiTambleg |
#LombaFotoKiTambleg |
#LombaFotoKiTambleg |
Ki Tambleg, Saung dan Tebu #LombaFotoKiTambleg |
Catatan:
Lokasi Kelima : Dsn.Kosedan Sari - Ds.Tanjung Sari Barat - Kec.Cikaum. Letaknya di perkebunan tebu dekat pemakaman umum. Diameter pohon sekitar 3-4 M. Foto di lokasi ini diambil menggunakan Kamera Blackberry resolusi 2MP.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oleh:
Widiawati
Dsn.Cibungur Rt07/Rw02 Ds.Cikaum Barat
Cikaum - Subang - Jawa Barat
PS: Special Thanks to Fian Septiana dan semua Pihak yang terlibat. Postingan ini dibuat khusus untuk ke-ikutsertaan lomba fotografi yang diadakan TintaHijau.com cc: @InpoSBG
0 comments:
Post a Comment